Sabtu, 17 November 2012

Dementor : 18 November 2012


18 November 2012
Lihat, dia itu apa? Makhluk hidup atau apa? Manusia atau apa? Kenapa dia terus berterbangan di akalku? Menguasai seluruh isi pikiranku? Bahkan melihat sesuatu pun seperti melihat dia. Apakah dia memang bisa berubah wujud

Miracle Lake


Di sebuah perahu kecil di tengah danau, Kinar duduk termenung dengan sebuah kuas cat air tergenggam di tangannya. Sebutir air mata mengalir di pipi ranumnya seiring dengan goresan tinta hitam pada sebuah siluet wajah seorang pria yang sangat dirindukannya.
Merahnya langit sore itu makin menambah duka Kinar yang kian terpuruk mengingat indahnya persahabatan yang dia jalin bersama Revan.

Dementor : 17 November 2012


17 November 2012
Tuhan? Apa ini? Oh, tidaaak... aku memikirkannya lagi. Dia benar-benar tidak bisa lepas dari ingatanku, bagaimanapun aku mencoba :(
Haruskah aku terus seperti ini? Memikirkan seseorang yang mungkin tak pernah lagi memikirkanku?

Satu Minggu Untuk Selamanya




G
ista menatap dirinya di cermin dengan pipi yang merona merah. Sekali lagi dia tersenyum sambil memoleskan bedak bubuk berwarna merah muda ke pipinya. Lagi-lagi sebuah senyuman tersungging di bibirnya, bahkan kali ini lebih mengembang. Gista lalu mengelus-elus pipi chubby-nya dan tiba-tiba bersorak kegirangan.

Bintang Di Ujung Senja (With Dilla Elysmasia)



Saat itu hujan turun dengan deras. Aku yang baru pulang sekolah dengan tergesa-gesa berlari menuju rumah, menyusuri jalan setapak di pinggir hutan yang rimbun. Tak kupedulikan lagi orang-orang yang berlalu lalang melewatiku. Aku hanya ingin segera tiba di rumah tanpa tersentuh air hujan. Entah karena saking terburu-burunya, aku tak sengaja menabrakmu, “Jeongsohamnida!” ucapku setengah melirik ke arahmu.
Gwaenchanayo,” jawabmu 

Dementor : 16 November 2012


16 November 2012

 
Sudah berapa lama ini? Satu bulan? Hmmm, kurasa lebih. Lebih dari satu bulan, dan aku masih tak bisa menghilangkan secuil pun rasa itu. Kedengarannya memang aneh dan sangat bodoh, dia jahat, dia jahat, dan dia sangat jahat. Dia menghancurkan begitu saja sesuatu yang telah aku tanam berbulan-bulan lalu, menyimpannya dalam-dalam di sudut hatiku, tanpa pernah sekalipun kuungkap padanya. Tapi, saat perlahan dia tahu dan memberikanku sebuah